Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuka Usaha Kuliner

Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuka Usaha Kuliner

Yanitsky – Bagi yang ingin berbisnis, ada yang punya rencana untuk terjun ke bisnis kuliner? Kawasan ini sepertinya tetap menjadi primadona bagi para pebisnis. Tak hanya bagi pemula, para pengusaha ulung pun selalu tertarik untuk menjajal dunia kuliner.

Dapat dikatakan bahwa bisnis kuliner adalah bisnis yang tidak pernah ada habisnya. Pangsa pasarnya luas dan bervariasi. Peluang bisnis terbuka lebar.

Banyak faktor yang membuat gastronomi menjadi incaran para pebisnis. Tentu saja, karena memasak merupakan kebutuhan dasar manusia. Setiap hari mereka membutuhkan makanan. Apalagi di zaman sekarang ini, orang tidak hanya mencari asal mula kenyang tapi juga mencari sensasinya.

1. Fenomena media sosial

Bagi kaum milenial, makan bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan pokok. Pilihan lokasi, jenis makanan dan pengalaman yang dirasakan menjadi pertimbangan.

Dengan kata lain, makan juga merupakan bagian dari gaya hidup. Ketika datang untuk makan di kafetaria atau restoran, mengambil foto dan mempostingnya di jejaring sosial sudah menjadi kewajiban. Hal ini biasanya dilakukan sambil menunggu pesanan atau makanan datang.

Hal ini semakin mewabah hingga menjadi tren di kalangan anak muda. Pergi ke tempat yang instagrammable atau tempat yang dianggap bagus untuk berfoto yang kemudian akan diunggah ke media sosial.

Oleh karena itu, para milenial ini biasanya tidak begitu peduli dengan rasa makanan. Asalkan bahasanya bisa diterima dan disajikan dengan baik, dilengkapi dengan tempat yang cocok untuk mengambil foto, itu akan menjadi favorit.

Fenomena ini bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam survei untuk membangun bisnis kuliner.

2. Pahami target pasar

Bisnis kuliner memang sangat menjanjikan karena bisa dikatakan semua orang membutuhkannya. Namun, jika Anda tidak memahami tujuan yang tepat, itu juga akan sulit. Pahami target yang Anda tuju.

Setiap target pasar tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Anda harus mempelajari kebiasaan yang berbeda, selera yang berbeda dan bahkan kategori harga.

Jika target pasar Anda adalah kaum milenial, coba perhatikan tren saat ini. Makanan yang disajikan paling indah adalah favorit Anda. Selain sebagai tempat penunjang untuk memanjakan pandangan dan memfilmkan kamera.

Jika target pasar Anda adalah pelajar. Lebih konkretnya, misalnya, mahasiswa ekonomi dari latar belakang biasa. Jadi makanan yang dijual adalah makanan murah. Tempatnya mungkin tidak terlalu mewah, tapi cukup bersih dan rapi.

Sajikan hidangan yang benar-benar lezat dengan harga terjangkau.

Jika target pasar Anda adalah keluarga, Anda perlu mengadopsi konsep yang lebih intim. Ini memberikan perasaan berada di rumah atau di lingkungan yang lebih santai. Anda juga harus memperhatikan taman bermain anak-anak.

3. Pilihan menu

Pilihan menu di bidang kuliner tidak diragukan lagi menjadi elemen utama yang diperhitungkan dalam survei. Menu makanan dan minuman juga harus memperhatikan kebutuhan dan karakter pelanggan.

Makanan yang dihidangkan untuk keluarga juga biasanya lebih dekat dengan makanan yang umumnya disukai orang. Misalnya seperti ayam goreng, ayam bakar, tumisan, atau makanan yang biasa disantap segala usia.

Rencanakan juga menu yang dapat membangkitkan minat anak. Anda dapat meniru konsep yang ada sambil memodifikasinya sesuai dengan rencana Anda sendiri.

4. Mengetahui kekuatan dan kelemahan

Selama survei, selain tempat katering, layanan dan sistem katering harus diperhatikan. Seperti yang mereka kelola, makanan yang disajikan di layanan yang diberikan memuaskan atau tidak.

Jika Anda menemukan datanya, Anda dapat menerapkannya pada bisnis Anda. Hal-hal yang tidak baik maka tidak perlu ditiru. Jika Anda menemukan kelemahan di perusahaan yang diwawancarai, Anda dapat mengubahnya menjadi peluang besar dalam bisnis Anda sendiri.

Misalnya, jika di restoran A layanannya terlalu lama, Anda harus bisa mempercepat layanannya. Oleh karena itu, penyelidikan saat ingin memulai bisnis kuliner sangatlah penting. Bukan sekedar mencari inspirasi bisnis. Namun, Anda juga bisa mengetahui kekurangan yang ada di restoran lain.

Lainnya:

usaha food truck