Pengertian dari Mitigasi

Pengertian dari Mitigasi

Yanitsky – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan tentang mitigasi yang dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, tujuan, jenis, strategi, manfaat dan kegiatan, jadi untuk pemahaman dan pemahaman yang lebih baik silahkan simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

 

Definisi mitigasi

Secara umum, mitigasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan korban dan korban jiwa yang dapat terjadi akibat suatu bencana yaitu dengan melakukan persiapan sebelum terjadinya bencana.

 

Tujuan mitigasi

Bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan dapat menimbulkan kerugian dan kematian bagi manusia. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya dalam penjelasan pengertian mitigasi, tujuan utama mitigasi adalah untuk mengurangi risiko dan dampak bencana.

 

Beberapa tujuan mitigasi adalah sebagai berikut:

 

Meminimalkan risiko dan dampak yang dapat terjadi akibat suatu bencana, seperti korban “kematian”, kerugian ekonomi, dan kerusakan sumber daya alam.

Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam menyusun rencana pembangunan suatu tempat.

Membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat untuk mengatasi risiko dan dampak bencana.

 

Jenis mitigasi

Secara umum mitigasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural, dengan mengacu pada mitigasi tersebut di atas, sedangkan jenis-jenis mitigasi adalah sebagai berikut:

 

  1. Mitigasi struktural

Mitigasi struktural adalah upaya meminimalkan bencana yang dilakukan dengan membangun berbagai infrastruktur fisik dan menggunakan pendekatan teknologi, seperti pembangunan saluran khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, bangunan tahan gempa atau sistem peringatan dini. Sistem yang digunakan untuk memprediksi terjadinya gelombang tsunami.

 

Mitigasi struktural adalah upaya untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana melalui rekayasa teknis bangunan tahan bencana. Bangunan tahan bencana adalah bangunan dengan struktur yang didesain sedemikian rupa sehingga bangunan tersebut dapat bertahan atau rusak, beberapa contoh penggunaan teknologi antara lain:

 

Pembangunan saluran khusus untuk mencegah banjir.

Penggunaan alat pendeteksi aktivitas gunung berapi.

Membuat struktur tahan gempa.

Penggunaan sistem peringatan dini untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya gelombang tsunami.

Mitigasi struktural ini mengutamakan tindakan untuk mengurangi kerentanan bencana, terutama dengan merancang bangunan tahan bencana. Dengan cara ini, struktur bangunan dapat bertahan dari bencana atau hanya mengalami kerusakan yang tidak membahayakan manusia.

ketahui alur cerita malin kundang

  1. Mitigasi non-struktural

Mitigasi non-struktural adalah upaya pengurangan dampak bencana selain dari upaya-upaya tersebut di atas. Bisa dalam konteks upaya pembuatan kebijakan, seperti mengembangkan regulasi. Undang-Undang Penanggulangan Bencana (UU PB) merupakan upaya non struktural dalam ranah politik mitigasi ini. Kebijakan nonstruktural meliputi legislasi, perencanaan daerah dan asuransi.

 

Kebijakan nonstruktural lebih terkait dengan kebijakan yang bertujuan untuk menghindari risiko yang tidak perlu dan merugikan. Tentu saja, mengingat perlunya mengidentifikasi risiko terlebih dahulu. Penilaian risiko fisik mencakup proses mengidentifikasi dan menilai kemungkinan bencana dan kemungkinan dampaknya.

 

Baik kebijakan mitigasi struktural maupun non-struktural harus saling mendukung. Penggunaan teknologi untuk memprediksi, mengantisipasi, dan mengurangi risiko terjadinya bencana harus diimbangi dengan penciptaan dan penerapan seperangkat peraturan yang didukung oleh rencana tata ruang yang tepat.

 

Teknologi yang digunakan untuk memprediksi, mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana yang terjadi juga harus diupayakan agar tidak mengganggu keseimbangan lingkungan di kemudian hari, beberapa contoh mitigasi non struktural adalah:

 

Larangan membuang sampah sembarangan di selokan atau sungai.

Tata letak kota yang teratur.

Mengatur pengembangan kapasitas masyarakat.

Pada intinya, mitigasi non struktural ini lebih terkait dengan pengembangan kebijakan dan regulasi yang tujuannya untuk mencegah terjadinya risiko bencana.