Apakah Mandi Wajib Harus Keramas? Ini Jawabannya untuk Anda

Apakah Mandi Wajib Harus Keramas? yuk Simak Penjelasannya!

Apabila seorang Muslim mengalami hadats besar, seperti setelah berhubungan suami istri, nifas, haid, atau keadaan serupa, maka dia diwajibkan untuk mandi wajib. Apakah mungkin mandi wajib dilakukan tanpa mencuci rambut?

Sebelum mandi wajib untuk membersihkan diri dari hadats besar tersebut, seorang Muslim tidak diizinkan untuk melakukan beberapa jenis ibadah.

Menurut buku “Fikih Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV” yang ditulis oleh Yusak Burhanudin dan Muhammad Najib, ibadah yang tidak diperbolehkan termasuk salat, puasa, atau membaca ayat suci Al-Qur’an.

Oleh karena itu, seorang Muslim yang telah mencapai usia baligh tentu mengetahui bagaimana melakukan mandi janabah dengan benar sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Ada delapan langkah dalam tata cara mandi janabah, seperti yang dijelaskan oleh Zaenal Abidin dalam bukunya yang berjudul “Fiqh Ibadah”. Langkah-langkah tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.Top of Form

  • Memiliki niat untuk melakukan mandi janabah, baik secara dalam hati maupun dengan lisan.
  • Membersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali untuk menjauhkannya dari kotoran.
  • Menghilangkan kotoran yang menempel di bagian tubuh yang biasanya tersembunyi menggunakan tangan kiri. Contohnya adalah membersihkan kemaluan, dubur, bagian bawah ketiak, pusar, dan lain sebagainya.
  • Membersihkan kemaluan dengan mencucinya dan menggosoknya dengan tanah atau sabun, kemudian mencuci tangan lagi dengan air.
  • Melakukan gerakan wudhu dengan sempurna seperti yang dilakukan dalam persiapan salat.
  • Menyisir pangkal rambut menggunakan jari-jari yang sudah dibasahi dengan air, lalu membasahi kepala dengan air sebanyak tiga kali, memastikan bahwa air mencapai pangkal rambut.
  • Membersihkan seluruh tubuh dengan menyiramkan air, dimulai dari sisi kanan dan kemudian sisi kiri.
  • Saat melaksanakan mandi wajib, pastikan semua lipatan kulit dan bagian tubuh yang biasanya tersembunyi ikut dibersihkan.

Apakah Mandi Wajib Harus Keramas

Beberapa muslim mungkin bingung mengenai apakah keramas merupakan bagian yang wajib saat mandi junub. Pendapat mengenai hal ini bervariasi, ada yang berpendapat bahwa keramas harus dilakukan, sementara yang lain menganggapnya bisa dilewatkan.

Dikutip dari buku “125 Masalah Thaharah” karya Muhammad Anis Sumaji, keramas umumnya diartikan sebagai membersihkan rambut menggunakan sampo. Di sisi lain, mandi wajib pada dasarnya menekankan penggunaan air untuk membersihkan seluruh tubuh sesuai dengan aturan tertentu.

Namun, aturan tersebut tidak menyebutkan kewajiban untuk keramas saat mandi wajib. Yang penting, seseorang yang mandi wajib harus memperhatikan niat dan teknik mandi wajib dengan menyiramkan air ke seluruh tubuh.

“Prosedur mandi adalah tentang niat dan menyiramkan air ke seluruh tubuh. Hanya menggunakan air tanpa perlu sampo atau bahan pembersih lainnya,” seperti yang dijelaskan oleh Muhammad Anis Sumaji.

Bahkan, bagi muslimah, tidak ada kewajiban untuk membuka kuncir rambut saat mandi wajib. Menurut sumber sebelumnya, wanita tidak diharuskan untuk mencuci pangkal rambut atau membuka ikatan rambut mereka.
Deretan Sunnah dalam Mandi Wajib

Ini sejalan dengan sebuah hadits Rasulullah SAW di mana beliau ditanya oleh Ummu Salamah, yang berkata, “Aku bertanya, wahai Rasulullah! Aku adalah seorang perempuan yang sangat memiliki kunciran rambut di kepala, apakah aku boleh membukanya ketika mandi junub?”

Rasulullah SAW menjawab, “Tidak, sebenarnya cukup bagimu untuk menyiramkan air ke kepalamu tiga kali.” (HR Tirmidzi)

Informasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang tata cara mandi junub dalam Islam. Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam menjalankan ibadah dengan lebih baik dan lebih benar sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.